30 Juni 2012

Nasionalisme vs Ukhuwah Islamiyah

  1. nasionalisme memang enak dibahas saat merasa ada ancaman yg dihadapi bersama | seolah-olah itu bagian yg sangat penting
  2. itulah rasa yg muncul saat ada ancaman belaka | saat berkelindang dengan kepentingan uang, nasionalisme menguap tanpa bekas
  3. padahal banyak yg harus diperhatikan dari sekedar tarian, makanan, dan yg diklaim budaya | yaitu setiap sikap perbuatan yg dihisab
  4. aneh memang kaum Muslim zaman ini, atas nama budaya dan nasionalisme mereka rela menetak aqidah dan ukhuwah
  5. 1/3 dunia dulu dipimpin oleh Islam, wajar bila terjadi banyak kesamaan budaya | lebih wajar apabila itu dulu nusantara yg padu
  6. perhatikan, saat khilafah masih wujud dan menyatukan Muslim dunia | tiada rusuh klaim-mengklaim tarian, karena Muslim satu padu
  7. biarlah mereka klaim atas nama nasionalisme, bila ada jumawa biarkan mereka yg tanggungjawab | urusan kita sendiri sudah banyak
  8. Allah tiada kan hisab umatnya asal tarian, makanan dan semisalnya | tapi Allah akan hisab sikap fanatisme etnis, suku, dan negara
  9. “bukan golongan kami yg menyeru pada ashabiyah (fanatisme golongan), yg perang krn ashabiyah dan mati krn ashabiyah” (HR Abu Dawud)
  10. Ashabiyah adalah sikap nasionalisme, kesukuan, etnisisme yg dibenci Rasul, krn seharusnya ikatan hanya ukhuwah krn aqidah
  11. kedewasaan datang dari berpikir dan dalil | sedangkan emosi mendatangkan amarah dan ashabiyah nasionalisme
  12. kewajiban kami cuma mengingatkan akan ukhuwah yg mesti dijaga, perbuatan yg mesti dipertanggungjawab, amal yang akan dihisab
  13. lebih penting mengklaim iman sebagai Muslim, bangga karena Islam, bangga dengan pemikirannya, dan bangga menyebarkannya


Diambil dari @felixsiauw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar