- nasionalisme memang enak dibahas saat merasa ada ancaman yg dihadapi bersama | seolah-olah itu bagian yg sangat penting
- itulah rasa yg muncul saat ada ancaman belaka | saat berkelindang dengan kepentingan uang, nasionalisme menguap tanpa bekas
- padahal banyak yg harus diperhatikan dari sekedar tarian, makanan, dan yg diklaim budaya | yaitu setiap sikap perbuatan yg dihisab
- aneh memang kaum Muslim zaman ini, atas nama budaya dan nasionalisme mereka rela menetak aqidah dan ukhuwah
- 1/3 dunia dulu dipimpin oleh Islam, wajar bila terjadi banyak kesamaan budaya | lebih wajar apabila itu dulu nusantara yg padu
- perhatikan, saat khilafah masih wujud dan menyatukan Muslim dunia | tiada rusuh klaim-mengklaim tarian, karena Muslim satu padu
- biarlah mereka klaim atas nama nasionalisme, bila ada jumawa biarkan mereka yg tanggungjawab | urusan kita sendiri sudah banyak
- Allah tiada kan hisab umatnya asal tarian, makanan dan semisalnya | tapi Allah akan hisab sikap fanatisme etnis, suku, dan negara
- “bukan golongan kami yg menyeru pada ashabiyah (fanatisme golongan), yg perang krn ashabiyah dan mati krn ashabiyah” (HR Abu Dawud)
- Ashabiyah adalah sikap nasionalisme, kesukuan, etnisisme yg dibenci Rasul, krn seharusnya ikatan hanya ukhuwah krn aqidah
- kedewasaan datang dari berpikir dan dalil | sedangkan emosi mendatangkan amarah dan ashabiyah nasionalisme
- kewajiban kami cuma mengingatkan akan ukhuwah yg mesti dijaga, perbuatan yg mesti dipertanggungjawab, amal yang akan dihisab
- lebih penting mengklaim iman sebagai Muslim, bangga karena Islam, bangga dengan pemikirannya, dan bangga menyebarkannya
Diambil dari @felixsiauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar