30 Juni 2012

Memarahi anak dengan benar

  1. setiap kali memarahi anaknya, maka apapun kejadiannya, yang punya salah pastilah orangtua | karena anak belumlah berpikir
  2. memarahi anak tak sewajarnya datang dari pemahaman bahwa anak seharusnya berpikir sebagaimana | padahal anak belum berakal
  3. perlu dipahami , bahwa konsekuensi bagi anak yg belum berakal adl dia tak miliki dosa | dia tak pernah salah
  4. memarahi anak tak sewajarnya hanya akan membahwa psikis buruk bagi anak, yang merasa tak nyaman bila dekat  
  5. Islam gariskan kewajiban pada anaknya yg belum baligh adalah mendidiknya dengan baik, dengan penuh kasih sayang
  6. "Wahai Tuhanku, kasihilah kedua , sebagaimana mereka telah mendidik aku saat kecil" (QS 17:24) begitu Allah gariskan
  7. bila saat kecil, tiada berikan kesabaran mendidik selain hanya memarahi dan membentak, doa apa yang kelak anak panjatkan?
  8. bila saat kecil, lebih ridha belanja dan bekerja, sementara pembantu menggantikan didikan, apakah doa anak perlu diganti?
  9. Rasulullah sangat menyayangi anak kecil, tak pernah menghardik mereka saat salah, namun menasihati dengan pelukan dan ciuman
  10. Rasul pernah berucap pada yg tak pernah mencium anaknya "siapa yang tidak menyayangi maka tidak akan disayangi" (HR Bukhari)
  11. ada yang berkata "bila kami tidak memarahinya, maka ia tidak akan disiplin!" | begitulah pembenaran orang emosional
  12. banyak cara disiplinkan anak yg belum baligh dengan perkataan dan contoh, tak harus memarahi dengan tak sewajarnya
  13. bilapun harus marah, lakukan karena Allah, dan dalam perkara yg memang penting, tak semua kesalahan anak harus dihadap marah
  14. bayangkan satu hari nanti, bila Allah berikan masa, orangtualah yg akan banyak merepotkan anak, tentu mereka pun tak sudi dimarahi
  15. masya Allah, semoga selalu mendidik anaknya dgn kasih sayang, sebagaimana Rasul contohkan, menyayangi maka akan disayangi
 Diambil dari @felixsiauw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar