- shalatmu dengan wajah menghadap kiblat, namun pada dunia hatimu tetap terikat | tahajud kau katakan berat, tapi saksikan bola sempat
- kau mulai shalatmu dengan bertakbir, namun ternyata ungkapan itu hanya sebatas bibir | dunia biasa kau taksir, tapi umat tak kau pikir
- saat shalat tak henti lafadzkan ayat, setelahnya ingkarinya dengan maksiat | yg berdakwah engkau anggap sesat, dengan kafirin kau dekat
- dengan telunjukmu kau bersaksi, namun ketika Rasul dihina kau tak beraksi | katamu kau punya visi, kuanggap itu hanya basa-basi
- kau ucapkan salam ke kiri dan kanan, namun pada syariat kau tak berkenan | hukum kufur kau kawan, hukum Allah kau lawan
- pada Rasul kau bershalawat, tapi tak satupun haditsnya kau ingat | bila Muslim telah tolak syariat, tak tersisa padanya kecuali maksiat
- seharusnya shalat antarkan diri menjadi pribadi bertakwa | yaitu yang kepada Allah mereka bertanya dan pada Rasul mereka percaya
- seharusnya shalat lindungi jiwa dari berbuat keji | yaitu dari yang dilarang Allah dan Rasulnya mereka menjaga diri
- jiwa disucikan dengan shalat hanya inginkan hukum Allah semata | tanpa melihat realita, terbatas pada fakta dan terpengaruh masa
- jiwa yang ditempa dengan shalat pasti rindukan hukum Sang Pencipta | karena bahagia akan dirasa apabila taati Yang Maha Kuasa
- jiwa yang ditenangkan dengan shalat wajib meyakini aturan Allah | karena bentuk tertinggi dari berserah adalah terapkan syariah
- mari periksa shalat yang diamalkan badan, sudahkah ia menghujam dalam pikiran? | hingga dakwah dengan bangga bisa kita emban
30 Juni 2012
Mari Periksa Shalat Kita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar